Gaya menyusu bayi

Mengenali gaya menyusu bayi memudahkan ibu menyusui anak dengan optimal

Bagaimana bayi menyusu? Bayi memiliki beberapa “gaya” menyusu yang berbeda. Gaya berbeda ini seringkali diartikan sebagai ASI tidak cukup, bayi “malas”, bayi tidak suka ASI, dsbnya. Memahami hal ini akan memudahkan ibu mengerti kebutuhan bayi dan juga membantu mengatasi frustasi ketika menyusui. Gaya menyusu bayi yang umum yaitu:

  1. Barracuda: bayi menghisap puting dengan kuat selama 10 – 20 menit.
    • Hisapan yang kuat seringkali membuat puting terluka dan lecet. Pastikan perlekatan bayi dengan payudara sudah tepat. Ibu bisa mencoba untuk mengganti posisi menyusui bagian yang sama tidak terus menerus mengalami iritasi berulang.
  2. Excited ineffective: aktif menghisap dan kemudian segera menangis karena tidak dapat melekat lama pada payudara tidak mendapat ASI
    • Bayi seperti ini ditandai dengan hisapan awal yang kuat dan kemudai diikuti tangisan karena tidak mendapat ASI sesuai yang diharapkan. Pada bayi seperti ini usahakan bayi selalu dalam keadaan tenang (tidak terlalu excited) dengan menawarkan ASI sesering mungkin saat bayi mulai menunjukkan tanda awal hunger cue. Saat menyusui bayi dapat diayun2 sedikit dan juga dapat dicoba dengan melakukan skin to skin contact dengan bayi. Seiring waktu bayi akan menyusu lebih efektif dengan cara seperti ini.
  3. Procrastinator: menunggu ASI keluar dulu baru dapat menghisap dengan baik.
    • Bayi akan tampak seperti malas menyusu. Seringkali perlu dirangsang dengan memencet areola agar ASI dapat keluar sedikit untuk memancing bayi menyusu. Seringkali terasa bayi sedikit sekali mendapatkan ASI. Lihatlah jumlah pampers yang digantikan agar dapat menjadi tanda bayi cukup minum atau tidak. Seringkali bayi perlu dibangunkan untuk menyusu meskipun tidak terlalu terlihat lapar.
  4. Gourmet: banyak memainkan puting dan membutuhkan waktu lebih lama untuk menyusu. Memaksa akan membuat bayi lebih rewel.
    • Bayi akan terasa sulit dan lama menyusu tapi semua bayi akan menyusu lebih cepat seiring waktu. Sabar adalah kuncinya
  5. Rester: menyusu hanya beberapa menit dan istirahat beberapa menit sehinnga membutuhkan waktu menyusu yang lebih lama
    • Bayi akan sering tertidur saat menyusu sehingga seringkali perlu dibangunkan dengan meraba2 kaki si kecil dan melepaskan gendongan atau bedong bila dipakai saat menyusui. Saat bayi mulai mengantuk saat menyusu, ibu dapat memijat areola agar mengeluarkan ASI yang lebih banyak untuk membantu bayi tetap terbangun untuk menyusu.
Referensi
1.Schanler JR, Krebs NF, Mass SB, etc. Breastfeeding Handbook for Physicians. 2nd edition. AAP. 2013