Semua sudah tahu bahwa gula berlebih memiliki efek negatif untuk kesehatan seperti gigi berlubang, penyakit jantung, darah tinggi di hari depan. Gula yang dimaksud tentu bukan sekedar gula tambahan seperti gula pasir, gula merah dan gula lainnya namun juga gula “tersembunyi”. Gula yang tidak disadari ini bisa terdapat dalam bentuk maltosa, fruktosa, laktosa, dekstrosa, glukosa dll. Dalam sebagian besar produk yang dijual seperti biskuit, roti, minuman dan makanan kemasan mencantumkan kadar gula tambahan yang digunakan. Yang perlu disadari bahwa gula ini juga terkandung dalam 100% jus buah dalam bentuk fruktosa, susu dengan berbagai rasa dalam bentuk laktosa.
WHO telah menganjurkan bahwa kebutuhan gula pada anak dan dewasa sebaiknya hanya 10% dari kalori total yang dikonsumsi. Bayangkan berapa banyak gula yang terdapat dalam berbagai produk kemasan di mana sebagian besar kalorinya justru berasal dari penambahan gula ini.
AAP sendiri menganjurkan untuk:
- membatasi gula tambahan <25 gram per hari untuk anak 2 tahun dan lebih. Sebaiknya hindari memberi makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan pada anak di bawah 2 tahun.
- lebih baik membiasakan memberi air atau susu pada anak di bawah 2 tahun daripada teh manis, soda, jus dsbnya. Hati-hati bahwa pada susu tertentu bisa didapat gula tambahan berlebih yang justru tidak menyehatkan.
- perhatikan gula “tersembunyi” yang terdapat pada kecap, asinan, dll.
- pengenalan manis terbaik adalah dengan mengenalkan buah utuh.
- batasi pemberian jus (bahkan yang 100%). AAP menyarankan maksimal jus adalah 120 ml per hari untuk anak usia 1-3 tahun, 120-180 ml untuk anak usia 4-6 tahun, dan 240 ml untuk anak usia 7-18 tahun. Secara umum jangan memberikan jus buah untuk anak di bawah 1 tahun.