Serba Serbi ASI dan Cara Menyusui yang Baik

ASI adalah makanan yang terbaik untuk bayi

Manfaat ASI
1. ASI diproduksi sesuai kebutuhan bayi dan mengandung banyak sekali komposisi (>100) yang tidak terdapat pada susu formula. Komposisi ASI akan berubah dari awal kelahiran ke bulan-bulan berikutnya, dari bayi prematur ke bayi yang matur, bahkan dari  pagi ke sore mengikuti kebutuhan bayi. Selain itu rasa ASI juga akan cenderung berubah tergantung dari makanan ibu. Lebih lengkap tentang komposisi ASI yang kaya dan unik dapat diunduh di artikel ini.
2. ASI diserap dengan cepat karena sesuai dengan saluran cerna bayi. Protein dan lemak pada ASI lebih mudah diserap dan lebih diperlukan oleh bayi ketimbang susu formula.
3. ASI yang lebih cepat diserap lebih nyaman buat bayi sehingga insiden kolik menurun signifikan pada bayi yang diberi ASI. Probiotik yang sering diiklankan oleh perusahaan susu formula karena baik untuk saluran cerna bayi ternyata juga terdapat secara alami pada ASI
4. Lebih aman dan bebas kontaminasi, basi, dll
5. Pencegahan alergi yang terbaik karena pada dasarnya bayi tidak pernah alergi ASI meskipun makanan ibu bisa membuat bayi ASI kadang mengalami alergi sementara 2-3% bayi yang mengkonsumsi susu formula akan mengalami alergi (pada kenyataannya di lapangan angka ini bisa jauh lebih besar).
6. Kotorannya lebih tidak berbau dibanding sufor dan oleh karena teksturnya lebih lembek akan mengurangi risiko terjadi ruam pampers.
7. ASI mengandung antibodi yang berfungsi melawan infeksi secara alamiah sehingga mengurangi angka kejadian dar infeksi saluran napas, telinga, influenza, dll
8. Mencegah obesitas karena ASI memiliki 2 tekstur. Fore milk adalah ASI awal yang dikeluarkan untuk menuntaskan rasa haus pada bayi. Hind milk adalah ASI akhir yang dikeluarkan yang memberi signal “penuh” kepada bayi. Hal ini beda dengan cara pemberian sufor yang akan diusahakan untuk menghabiskan 1 botol setiap minum.
9. Meningkatkan IQ
10. Melatih fungsi oromotor pada bayi yang berpengaruh pada kesehatan giginya kelak.

Keterampilan menyusui (Posisi dan Perlekatan)
Langkah menyusui yang benar:
1. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir.
2. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya. Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
3. Ibu duduk dengan santai kaki tidak boleh menggantung.
4. Posisikan bayi dengan benar
5. Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
6. Perut bayi menempel ke tubuh ibu.
7. Mulut bayi berada di depan puting ibu.
8. Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara tubuh ibu dan bayi. Tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau diletakkan di atas dada ibu.
9. Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.

Variasi posisi menyusui

1. Posisi cradle

Posisi yang paling umum ketika melihat ibu menyusui. Pada posisi ini bayi akan menggerakkan kepala dan lehernya untuk mencari puting. Mengarahkan mulut bayi ke puting kadang dirasakan sulit sehingga biasa lebih sering digunakan untuk bayi usia 1 bulan ketika motorik leher  sudah lebih kuat.

2. Cross cradle

Ini posisi yang memudahkan ibu mengarahkan mulut bayi ke putingnya karena leher. Ketika menyusui payudara kanan, badan bayi akan ditopang sepenuhnya oleh lengan kiri dan lehernya oleh jari-jari tangan kiri, sehingga tangan kanan ibu bisa dipakai juga untuk mengarahkan payudara ke mulut bayi.

3. Posisi football

Pada posisi ini bayi diletakkan di bawah lengan seperti membawa bola. Lengan yang menyangga badan bayi dapat diletakkan pada bantal agar lebih nyaman. Satu tangan menekan kepala bayi menuju puting, sementara tangan yang lain membentuk C-hold untuk mengarahkan payudara ke mulut bayi. Perlu diingat bahwa tangan yang menekan kepala bayi tidak boleh terlalu keras agar bisa memberi pergerakan yang nyaman bagi bayi untuk memposisikan kepalanya. Cara ini baik dilakukan pada bayi kembar atau ibu dengan operasi sesar agar tidak mengenai luka operasi.

4. Posisi berbaring

Pada posisi ini punggung ibu diganjal dengan bantal dan badan bayi bisa disanggah dan menambah ganjalan dengan handuk atau bantal kecil agar bisa mencapai puting denga optimal. Ibu perlu mempertahankan posisi miring yang nyaman dengan bayi bisa mencapai puting tanpa usaha yang berlebihan. Cara ini baik untuk ibu setelah operasi sesar atau tidak nyaman saat duduk.

Menilai kecukupan ASI
Pada awal kehidupan bayi akan cenderung mengalami kehilangan berat badan. Hal ini normal dan juga terjadi pada bayi yang diberi susu formula. Kehilangan BB ±10 % dan berlangsung lebih kurang sampai hari kelima kemudian naik perlahan mencapai bb lahirnya kembali dalam 14 hari. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan selama bayi aktif menyusu, berada pada posisi yang tepat dan melekat pada payudara dengan baik. Dua hari pertama bayi akan mengeluarkan kotoran (dirty diaper) berwarna hijau tua sampai kehitaman yang pada hari ketiga akan mulai tampak menguning. Pada hari ketiga ini bayi akan buang air besar sampai dengan 3x sehari bahkan lebih. Inilah tanda pertama bayi mendapat cukup ASI. Setelah 1 minggu bayi akan kencing (dry diaper) sampai dengan 7-8x sehari. Saat ini ibu harusnya sudah dapat menyusui dengan nyaman. Bila pada saat ini menyusui masih mengalami kendala, segera konsultasikan dengan seorang konselor laktasi. Kecukupan ASI utamanya dinilai dengan kenaikan BB sesuai kurva yang dapat dinilai per minggu seperti di bawah: (cara yang paling sederhana)

Unduh grafik weight for age dari WHO di sini

Mengenal hunger cues bayi

Tanda lapar bayi atau hunger cue ditandai ketika bayi mulai bergerak, membuka mulut, menjulurkan lidah, mengecap-ngecap dan memasukkan tangan ke muut yang diakhiri dengan menangis dan gelisah dengan muka yang memerah. Bayi akan lebih mudah disusui ketika tanda lapar awal sudah terlihat. Menyusui setiap 2 atau 3 jam seperti di RS sebenarnya hanyalah perkiraan rata-rata di mana bayi kemungkinan sudah lapar dan bukan satu-satunya cara mengukur waktu untuk menyusui.

Mengenal foremilk dan hind milk

Foremilk adalah ASI yang dihasilkan pertama kali dan biasa terlihat lebih encer sementara hind milk memiliki lemak total yang lebih tinggi. Dari semua komponen asi, lemak adalah yang paling bervariasi. Meningkat seiring proses menyusui dengan komposisi yang bervariasi dalam satu hari. Saat menyusui total lemak dari foremilk akan meningkat 2-3x lipat pada hind milk. Meskipun terdapat variasi jumlah lemak yang berbeda-beda dalam 1 hari, total lemak yang didapatkan bayi dalam 1 hari akan sama selama ibu menyusui sampai tuntas. Sekalipun memiliki kadar lemak yang jauh berbeda antara foremilk dan hind milk namun kadar protein dan mineral di antara keduanya mirip. Bayi yang menyusu sampai tuntas pada satu payudara akan mendapatkana minuman dan “makanannya” secara lengkap. Keduanya sama baiknya. Bayi yang hanya mendapat hindmilk saja dapat berisiko terhadap rasio protein:kalori yang tidak seimbang.

Masalah umum saat menyusui

1. Puting lecet. Saat posisi perlekatan belum baik kondisi ini bisa terjadi. Untuk mengatasinya bisa dengan mengoleskan ASI atau krim puting lainnya pada bagian yang lecet sambil memperbaiki posisi dan perlekatan bayi. Saat ini ibu perlu tetap menyusui.

2. Payudara kencang dan sakit. Pada keadaan ini ibu bisa merasakan massa atau benjolan di payudara dengan kondisi ASI yang susah keluar. Pada keadaan ini kompres hangat dan pijat payudara secara lembut dapat membantu melancarkan ASI kembali. Menyusui sebaiknya tetap dilakukan agar ASI tetap dapat keluar dan mengurangi sakit.

3. Bayi menolak menyusu. Ada saat tertentu di mana bayi tidak mau menyusu setelah sebelumnya dapat menyusu dengan baik yang biasa dimulai bulan ke 3-4. Umumnya hal ini bukan disebabkan posisi perlekatan yang tidak baik. Selama bayi sehat, keadaan ini bisa disebabkan keadaan menstruasi, makanan ibu seperti bawang, mint dll yang semuanya hanya bersifat sementara. Pada keadaan ekstrim bayi tidak mau menyusu dapat dilakukan pumping dan pemberian dengan cup feeder. Kadang penolakan menyusu hanya terjadi pada salah satu payudara. Hal ini bisa dibantu dengan menggunakan posisi cross cradle pada sisi dan arah yang sama dengan payudara sebelahnya sehingga akan memberi persepsi pada bayi seakan-akan menyusui pada payudara sebelahnya. Hal lain juga bisa disebabkan bingung puting karena pemakaian dot terutama saat fungsi menyusu belum baik di bulan pertama.

Penyimpanan ASI Perah

TempatSuhuDurasiKeterangan
Mejasuhu ruangan (max 25 °C)6 - 8 jamWadah harus ditutupi dan dijaga sedingin mungkin, bila perlu dibalut dengan handuk dingin
Cooler bag tertutup-15 - 4 °C24 jamPastikan es batu menyentuh wadah ASI sepanjang waktu, hindari membuka cooler bag
Lemari es4 °C5 hariSimpan ASI pada bagian belakang lemari es
Freezer
Freezer dengan lemari es 1 pintu-15 °C2 mggSimpan ASI pada bagian belakang freezer di mana suhu berada dalam kondisi paling stabil. ASI yang disimpan lebih lama dari waktu yang dianjurkan tetap aman, tetapi kandungan lemak mulai terdegradasi sehingga kualitasnya menurun.
Freezer dengan lemari es 2 pintu -18 °C3-6 bln
Freezer dengan pintu di atas-20 °C6-12 bln

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan ASI perah:

1. ASI tidak perlu disajikan dalam keadaan panas. Hangat atau agak dingin tidak masalah.

2. Jangan hangatkan ASI perah dengan api kompor langsung.

3. ASI yang sudah dicairkan dari freezer hanya dapat bertahan di lemari es selama 1 hari.

4. ASI yang sudah dicairkan tidak boleh dibekukan kembali.

5. Jangan gunakan microwave.

Referensi
1. Lawrence RA, Lawrence RM. Breastfeeding: A Guide for Medical Profession. 7th. Saunders; 2011.
2. Murkoff H. What to Expect the First Year. 3rd. Workman Publishing;2104
3. Rustama D. MANAJEMEN LAKTASI. 2013 Aug 26. Available from: http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/manajemen-laktasi
4. AAP, ACOG. Breastfeeding handbook for physician. 2nd edition. 2014
5. Yohmi E. Penyimpanan ASI Perah. 2014 Apr 22. Available from http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/penyimpanan-asi-perah