Tidur pada bayi

Bayi dan anak membutuhkan tidur yang cukup untuk tumbuh kembang optimal

Siklus tidur bayi

Tidur terbagi atas fase REM (Rapid Eye Movement) yang biasa ditandai dengan kedutan pada mata dan fase non REM. Pada fase REM tonus otot akan sangat berkurang dan mimpi biasa terjadi pada fase ini. Fase non REM terbagi tiga dari N1 – N3 yang menggambarkan dalamnya tidur. Semua fase ini dibutuhkan dan fase tidur REM ke non REM akan terjadi berulang-ulang. Bayi berbeda dengan dewasa dalam jumlah fase tidur tersebut. Pada bayi, tidur akan sangat lama berkisar 16-18 jam dengan siklus REM-non REM lebih pendek dibanding dewasa, dimana total fase REM bisa mencapai 50% dari waktu tidur. Seiring pertambahan usia, siklus REM-non REM akan lebih panjang dengan total fase non REM mencapai 75 % dari waktu tidur. Awalnya bayi akan tidur siang dan malam dengan jumlah kurang lebih sama. Biasakan bayi bermain di siang hari, dan redupkan lampu di malam hari untuk membuat bayi terbiasa mengenal siang dan malam.

Posisi tidur yang aman

1. Bayi harus diposisikan terlentang ketika tidur. Umumnya sampai dengan 1 tahun. Tidak perlu khawatir bayi akan tersedak dalam posisi terlentang karena bayi memiliki refleks untuk melindungi jalan napasnya sendiri. Bayi juga tidak boleh diposisikan miring ketika tidur karena pada posisi miring kecenderungan bayi akan berpindah ke posisi tengkurap. Hal ini sangat baik untuk mencegah terjadinya SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) yaitu kematian mendadak yang dapat terjadi pada bayi. Bayi boleh ditidurkan tengkurap bila bayi sudah bisa berbalik dari posisi terlentang ke tengkurap dan sebaliknya.

2. Bayi perlu diposisikan pada alas yang padat dan datar untuk mencegah SIDS

3. Jauhkan barang-barang yang dapat membahayakan bayi seperti bantal, guling, mainan, dan lain-lain dari tempat tidurnya.

Gangguan tidur pada bayi

Sekitar 20 – 30 % anak umumnya mengalami satu waktu gangguan tidur. Gangguan tidur dapat berupa sulit tidur atau mudah terbangun. Beberapa penyebab yang umum adalah tidur yang harus dengan bantuan (digendong, empeng, dll), gangguan irama sirkadian karena tidur siang yang terlalu lama, dan lapar.

Beberapa prinsip menidurkan bayi adalah:

1. Tidur malam dalam lingkungan yang lebih gelap dan tenang. Hindari televisi di kamar. Tidak perlu terlalu khawatir bunyi telepon, suara orang berbicara dan bunyi lainnya pada siang hari supaya anak dapat terbiasa membedakan siang dan malam.

2. Pada umur di atas 2 bulan hindari memberi minum bayi atau empeng untuk membuat anak tertidur. Setelah anak menyusu/minum cukup letakkan di tempat tidurnya saat masih terbangun dan biarkan bayi sampai tertidur.

3. Bayi dapat tidur lebih dari 16 jam sehari seperti bagan di atas sehingga mudah terjadi perubahan pola tidur siang-malam. Bayi yang mudah berubah pola tidurnya seperti ini usahakanlah agar bayi bangun pagi, tidur siang, dan tidur malam di jam yang sama. Usahakan bangun tidur siang tidak terlalu dekat dengan tidur malamnya dan tidur siang tidak terlalu lama.

Referensi
1. Wise MS, Glaze DG. Sleep physiology in children. 2017 May 05. Available from https://www.uptodate.com/contents/sleep-physiology-in-children.
2. Thiedke CC. Sleep Disorders and Sleep Problems in Childhood. Am Fam Physician. 2001;63:277-85.
3. Howard BJ, Wong J. Sleep Disorders. Pedatr Rev. 2001;10:327-42.
4. Moon RY. SIDS and Other Sleep-Related Infant Deaths: Evidence Base for 2016 Updated Recommendations for a Safe Infant Sleeping Environment. 2016;138:e1-34.